Minggu, 22 Februari 2015

DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) Obat Scabies Pada Kambing


Scabies (scabies dalam Bahasa Indonesia) merupakan penyakit parasite menular pada kulit yang disebabkan oleh tungau. Dua spesies tungau yang sering menyebabkan scabies pada kambing adalah Sarcoptes scabiei dan Psoroptes ovis. Penyakit ini masih merupakan masalah penting pada kambing di Indonesia. Laporan kejadian scabies di Jawa mencapai 47,5% tahun 2006. Laporan terakhir kejadian scabies di Kabupaten Pandeglang Banten mencapai 79 kasus pada tahun 2010.
Kambing yang terkena scabies mempunyai gejala adanya kegatalan yang hebat sehingga hewan berusaha untuk terus-menerus menggaruk diikuti dengan timbulnya keropeng atau kerontokan bulu. Jika penyakit berlanjut, kulit menjadi tebal dan berbintil yang umumnya muncul pada ujung mulut, sekitar mata dan dalam telinga. Jika luka yang terjadi disekitar mulut maka kambing mengalami kesulitan  makan dan akan mati karena kekurangan pakan (kelaparan).
Kambing-kambing yang terserang penyakit ini di pedesaan sering dibiarkan begitu saja karena terkendala dengan harga obat yang mahal. Penyakit ini sangat cepat menular pada hewan dalam satu kandang dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kematian hingga 67%.
Salah satu tanaman yang mempunyai potensi sebagai obat scabies adalah Gamal yang dalam bahasa Latin dinaman Gliricidia sepium, tanaman ini sering dissebut juga kelor laut atau cebreng atau sering disebut pohon residen (Ambon). Gamal merupakan tanaman pelindung yang memiliki banyak manfaat. Untuk daerah Maluku sering dipakai untuk pagar pada kebun, selain itu akarnya menghasilkan nitrogen. Daunnya biasa diberikan sebagai hijauan pakan ternak ruminansia karena memiliki nilai nutrisi yang tinggi (kandungan protein 18-30%) dan kecernaan tinggi (70%). Di samping itu daun dari tanaman ini ternyata juga mempunyai bahan aktif kumarin yang bersifat insektisida, rodentisida dan bakterisida.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Balitvet, Bogor menunjukkan bahwa ekstrak minyak sawit daun gamal 50% dapat menyembuhkan scabies hingga 100% dengan 2 kali pengobatan dengan jarak 1 minggu.
Daun gamal yang digunakan pada pembuatan ekstrak ini adalah dipilih daun tua tetapi masih lunak dari pohon gamal berumur lebih dari 6 bulan. Semakkin tinggi kadar kumarin dalam daun semakin baik efeknya sebagai obat scabies. Cara mudah untuk mengetahui daun dengan kadar kumarin tinggi adalah dengan cara merobek daun dan membaunya. Daun dengan kadar kumarin tinggi biasanya baunya lebih menyengat.
Pengambilan daun untuk pembuatan ekstrak ini adalah dengan cara :
-          100 gr daun gamal dicincang halus, kemudian direbus dalam 200 ml minyak kelapa sawit sampai mendidih selama 1 jam.
-          Selanjutnya suhu sedikit diturunkan (tidak dalam kondisi mendidih) selama 1 jam (total perebusan 2 jam).
-          Hasil ekstrak tersebut diangkat dan disaring dengan kain sambil diperas sampai minyaknya tersaring sempurna.
-          Hasil saringan dimasukkan ke dalam botol gelap (berwarna), dan jangan terkena sinar matahari sampai siap untuk digunakan.
-          Ekstrak ini  bisa disimpan pada suhu ruangan sampai 1 minggu, jika disimpan pada almari es (4°C) bisa bertahan sampai 6 bulan.




















Kambing setelah 2 kali diobati dengan ekstrak minyak sawit daun gamal 50%
 

Kambing sebelum diobati
 

 





Pemberian ekstrak ini pada kambing dilakukan denggan cara mengoleskan ekstrak dengan kuas atau sabut kelapa pada seluruh permukaan kulit kambing yang terkena scabies. Apabila hanya sebagian kecil telinga yang terkena maka obat bisa dioleskan pada telinga saja tetapi apabila scabies telah menyebar pada sebagian badan sebaiknya seluruh tubuh kambing dioles dengan obat karena untuk mencegah perkembangbiakan tungau ke bagian tubuh yang lain. Jika seluruh tubuh kambing harus dioles kira-kira diperlukan 100-200 ml obat tergantung besar kecilnya kambing.
Pengobatan dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak 1 minggu. Perlu diingat bahwa kambing yang telah diobati sebaiknya dipindahkan ke kandang yang bersih dan bebaas scabies (kandang baru yang telah disemprot dengann insektisida sebelum digunakan). Hal ini sangat penting karena biasanya hewan yang sembuh dari scabies tidak mempunyai kekebalan sehingga mudah terkena lagi bila ditempatkan pada kandang yang tercemar.
(Sinar Tani No.3399 Tahun XLI).