
Scabies (scabies dalam
Bahasa Indonesia) merupakan penyakit parasite menular pada kulit yang
disebabkan oleh tungau. Dua spesies tungau yang sering menyebabkan scabies pada
kambing adalah Sarcoptes scabiei dan Psoroptes ovis. Penyakit ini masih
merupakan masalah penting pada kambing di Indonesia. Laporan kejadian scabies
di Jawa mencapai 47,5% tahun 2006. Laporan terakhir kejadian scabies di
Kabupaten Pandeglang Banten mencapai 79 kasus pada tahun 2010.
Kambing yang terkena
scabies mempunyai gejala adanya kegatalan yang hebat sehingga hewan berusaha
untuk terus-menerus menggaruk diikuti dengan timbulnya keropeng atau kerontokan
bulu. Jika penyakit berlanjut, kulit menjadi tebal dan berbintil yang umumnya
muncul pada ujung mulut, sekitar mata dan dalam telinga. Jika luka yang terjadi
disekitar mulut maka kambing mengalami kesulitan makan dan akan mati karena kekurangan pakan
(kelaparan).
Kambing-kambing yang
terserang penyakit ini di pedesaan sering dibiarkan begitu saja karena
terkendala dengan harga obat yang mahal. Penyakit ini sangat cepat menular pada
hewan dalam satu kandang dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kematian
hingga 67%.
Salah satu tanaman
yang mempunyai potensi sebagai obat scabies adalah Gamal yang dalam bahasa
Latin dinaman Gliricidia sepium,
tanaman ini sering dissebut juga kelor laut atau cebreng atau sering disebut
pohon residen (Ambon). Gamal merupakan tanaman pelindung yang memiliki banyak
manfaat. Untuk daerah Maluku sering dipakai untuk pagar pada kebun, selain itu
akarnya menghasilkan nitrogen. Daunnya biasa diberikan sebagai hijauan pakan
ternak ruminansia karena memiliki nilai nutrisi yang tinggi (kandungan protein
18-30%) dan kecernaan tinggi (70%). Di samping itu daun dari tanaman ini
ternyata juga mempunyai bahan aktif kumarin yang bersifat insektisida,
rodentisida dan bakterisida.
Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Balitvet, Bogor menunjukkan bahwa ekstrak minyak sawit daun
gamal 50% dapat menyembuhkan scabies hingga 100% dengan 2 kali pengobatan
dengan jarak 1 minggu.
Daun gamal yang
digunakan pada pembuatan ekstrak ini adalah dipilih daun tua tetapi masih lunak
dari pohon gamal berumur lebih dari 6 bulan. Semakkin tinggi kadar kumarin
dalam daun semakin baik efeknya sebagai obat scabies. Cara mudah untuk mengetahui
daun dengan kadar kumarin tinggi adalah dengan cara merobek daun dan membaunya.
Daun dengan kadar kumarin tinggi biasanya baunya lebih menyengat.
Pengambilan daun untuk
pembuatan ekstrak ini adalah dengan cara :
-
100
gr daun gamal dicincang halus, kemudian direbus dalam 200 ml minyak kelapa
sawit sampai mendidih selama 1 jam.
-
Selanjutnya
suhu sedikit diturunkan (tidak dalam kondisi mendidih) selama 1 jam (total
perebusan 2 jam).
-
Hasil
ekstrak tersebut diangkat dan disaring dengan kain sambil diperas sampai
minyaknya tersaring sempurna.
-
Hasil
saringan dimasukkan ke dalam botol gelap (berwarna), dan jangan terkena sinar
matahari sampai siap untuk digunakan.
-
Ekstrak
ini bisa disimpan pada suhu ruangan
sampai 1 minggu, jika disimpan pada almari es (4°C) bisa bertahan sampai 6 bulan.


|
||||
|
||||
Pemberian ekstrak ini
pada kambing dilakukan denggan cara mengoleskan ekstrak dengan kuas atau sabut
kelapa pada seluruh permukaan kulit kambing yang terkena scabies. Apabila hanya
sebagian kecil telinga yang terkena maka obat bisa dioleskan pada telinga saja
tetapi apabila scabies telah menyebar pada sebagian badan sebaiknya seluruh
tubuh kambing dioles dengan obat karena untuk mencegah perkembangbiakan tungau
ke bagian tubuh yang lain. Jika seluruh tubuh kambing harus dioles kira-kira
diperlukan 100-200 ml obat tergantung besar kecilnya kambing.
Pengobatan dilakukan
sebanyak dua kali dengan jarak 1 minggu. Perlu diingat bahwa kambing yang telah
diobati sebaiknya dipindahkan ke kandang yang bersih dan bebaas scabies
(kandang baru yang telah disemprot dengann insektisida sebelum digunakan). Hal
ini sangat penting karena biasanya hewan yang sembuh dari scabies tidak
mempunyai kekebalan sehingga mudah terkena lagi bila ditempatkan pada kandang
yang tercemar.
(Sinar Tani No.3399
Tahun XLI).